Analisis Organisasi Manajemen Perusahaan Industri pada Perusahaan Es Teh Indonesia
Analisis Faktor Internal (IFE)
Matrix Internal Factor Evaluation (IFE) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menganalisis faktor internal berupa kekuatan (strengths ) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki perusahaan dan menjadi dasar untuk identifikasi dan evaluasi hubungan antar area-area tersebut
Tahap-tahap dalam pembuatan matriks IFE sebagai berikut :
- Masukkan faktor — faktor internal (kekuatan dan kelemahan) utama yang dimiliki perusahaan pada kolom 1. Buatlah daftar kekuatan terlebih dahulu, kemudian daftar kelemahan. Buatlah sepesifik mungkin menggunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan.
- Tentukan bobot pada kolom 2 yang berkisar dari 0,0 (tidak penting) hingga 0,1 (sangat penting) untuk setiap faktor. Faktor — faktor yang dianggap memiliki efek atau pengaruh terbesar dari kinerja perusahaan sebaiknya diberikan bobot tertinggi. Jumlah dari semua bobot harus sama dengan 1,0.
- Berikan peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor (pada kolom 3) untuk mempresentasikan kelemahan utama (peringkat = 1), kelemahan kecil (peringkat = 2), kekuatan kecil (peringkat = 3), dan kekuatan utama (peringkat = 4). Kekuatan harus diberi peringkat 3 atau 4 dan kelemahan harus diberi peringkat 1 atau 2.
- Lalu kalikan masing-masing bobot dengan peringkatnya untuk mendapatkan skor tertimbang setiap variabel.
- Jumlahkan skor tertimbang untuk setiap variabel maka akan menghasilkan total skor tertimbang
Faktor Eksternal (EFE)
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) adalah alat yang digunakan untuk menguji lingkungan eksternal perusahaan dan matriks EFE dibagi menjadi 2 kunci faktor yaitu untuk mengidentifikasi faktor peluang dan ancaman yang ada. Matriks ini digunakan untuk membuat strategi, merangkum dan mengevaluasi informasi-informasi mengenai lingkungan Eksternal perusahaan. ada beberapa tahapan yang digunakan untuk membuat matriks EFE :
- Kumpulkan faktor eksternal yang sudah diidentifikasi oleh audit internal perusahan, lalu jelaskan faktor tersebut dengan menggunakan data kualitatif seperti rasio, presentasi, dan lain sebagainya.
- Setelah itu berilah bobot sesuai dengan faktor yang telah diidentifikasi dengan nilai 0–1 dari yang tidak penting-sangat penting. Biasanya peluang akan mendapatkan bobot yang lebih besar daripada ancaman. Namun hal itu bisa saja berbalik jika perusahaan memang sedang benar benar dalam keadaan sangat terancam.
- Langkah selanjutnya setelah diberikan bobot adalah dengan memberikan rangking. Rangking dinilai dengan angka antara 1 sampai 4. Rangking tersebut menunjukan rangking perusahaan dalam merespon faktor-faktor eksternal. Rangking 4 berarti respon yang superior, 3 berarti respon di atas rata-rata, 2 respon rata-rata, dan terakhir 1 yang berarti respon yang kurang. Jika bobot dinilai dari sisi industri maka rangking dinilai dari sisi perusahaan.
- Selanjutnya dengan mengalikan antara nilai bobot dengan rangking. Hasil perkalian tersebut ada di kolom skor tertimbang atau weighted score.
- Terakhir Jumlahkan skor tertimbang dari semua faktor baik itu ancaman maupun peluang.
Matriks SWOT
Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi, Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan model analisis matriks SWOT. yaitu Strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO (kelemahan-peluang), Strategi ST (kekuatan ancaman), dan Strategi WT (kelemahan-ancaman).
Diagram Cartesius
Diagram Kartesius (Cartesius) adalah jenis diagram yang terdiri dari sistem koordinat sumbu X dan Y dimana anggota himpunan A berada pada sumbu X dan anggota himpunan B berasa pada sumbu Y. Kedua anggota himpunan ini dihubungkan dengan titik atau sering dikenal dengan nama noktah. Sebuah bidang cartesian adalah grafik dengan satu sumbu x dan satu sumbu y. inilah alasan mengapa kadang-kadang disebut grafik X Y. Kedua sumbu ini saling tegak lurus satu sama lain, lalu titik asal (0) berda tepat di tengah grafik. Angka di sisi nol pada sumbu x (horizontal) menampilkan nila positif, sedangkan angka disisi kiri nol adalah negatif. untuk sumbu y (Vertikal, angka bawah nol bernilai negatif dan angka di atas nol bernilai positif.
Sejarah Es Teh Indonesia
Dinaungi oleh PT Esteh Indonesia Makmur, Esteh Indonesia bergerak dalam industri F&B yang memiliki konsep waralaba / franchise. Esteh Indonesia pertama kali membuka gerai di daerah Jakarta Selatan pada tahun 2018 yang didirikan oleh Haidhar Wurjanto dengan menawarkan berbagai produk minuman berbahan dasar teh. Es Teh Indonesia mencuri perhatian dengan strategi marketing mereka dengan menunjuk Nagita Slavina sebagai CEO baru untuk brand Esteh Indonesia pada tahun 2022. Nagita Slavina yang memang dikenal sebagai salah satu artis papan atas sekaligus pengusaha memiliki fans yang cukup besar di Indonesia. Image ini yang nampaknya ingin ditunjukkan oleh manajemen Es Teh Indonesia.Namun, sebelum sukses Haidhar ternyata memulai usahanya dari sebuah booth pameran dengan modal Rp3 juta saja. Kala itu, ia membuka booth pertama di Kemang VIllage yang mendapatkan sambutan cukup antusias dari pasar sehingga berkembang pesat. Selain itu, penggunaan nama ‘Es Teh’ pada brand-nya juga menunjukkan kedekatan dengan konsumen.
Es Teh Indonesia yang pada awal 2020 lalu, hanya memiliki 20 cabang kini telah beroperasi lebih dari 500 “kebun” atau cabang franchise Es Teh Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia, baik di dalam dan luar Pulau Jawa. Esteh Indonesia memiliki berbagai varian menu minuman. Seperti original, nusantara, brown sugar, avocado chizu, dan lain-lain. Menu ini juga bisa dikombinasikan dengan beberapa topping yang tersedia seperti cream cheese, puding susu, dan lain-lain.Harganya yang terjangkau mulai dari Rp. 9.000,- hingga Rp. 23.000,- bergantung pada varian yang dipilih dan kombinasi toping menjadi pendukung untuk masuk kedalam lidah konsumen. Esteh Indonesia memiliki visi menjadi market leader perusahaan waralaba F&B di Indonesia melalui pengembangan media dan pembelajaran berbasis teknologi. Media sosial jadi salah satu faktor yang sangat membantu Es Teh Indonesia semakin dikenal. Pada 2020 ketika terjadi pandemi dan platform media sosial Tiktok tengah naik daun, Es Teh Indonesia tidak ingin ketinggalan memanfaatkan momen untuk berkembang. Bahkan, kini akun Tiktok @estehindonesia punya 4 juta likes dengan pengikut sebanyak 214 ribu.
Franchise Es Teh Indonesia modalnya tak terlalu mahal. Berdasarkan informasi resmi pada website Es Teh Indonesia, harga franchise Es Teh Indonesia, berkisar Rp 130 — Rp 150 juta.Nominal itu sudah termasuk lisensi dan berbagai kebutuhan untuk membuka gerai. Namun, belum termasuk biaya booth atau gerainya dapat menambah modal sekitar Rp100 juta untuk sewa tempat sekaligus renovasi sesuai dengan desain Es Teh Indonesia.
Analisis Faktor Internal (IFE)
Tabel di atas menunjukkan matriks IFE dari Es Teh Indonesia. Nilai matriks IFE tersebut adalah 2,70. Nilai ini menunjukkan bahwa Es Teh Indonesia berjalan dengan baik dalam menjalankan manajemen strategiknya, dapat memanfaatkan kekuatan internal dan meminimalisisr kelemahan yang dimiliki. Tentu saja masih terdapat peluang untuk peningkatan kekuatan karena skor total tertinggi adalah 4,0. Dalam hal ini pihak Es Teh Indonesia harus berinovasi dalam dalam melakukan promosi.
Faktor Eksternal (EFE)
Tabel diatas menunjukkan matriks EFE dari Es Teh Indonesia. Nilai matriks Es Teh Indonesia adalah 2,77. Nilai ini menunjukkan bahwa Es Teh Indonesia berjalan dengan baik dalam menjalankan manajemen strateginya, dan dapat memanfaatkan kesempatan eksternal dan menghindari ancaman yang dihadapi oleh Es Teh Indonesia. Tentu saja masih terdapat peluang untuk peningkatan karena skor total tertinggi 4,0. dalam hal ini Es Teh Indonesia harus meningkatkan varian rasa yang lebih menarik serta dengan bentuk cup yang bermacam dengan harga yang bervariasi untuk menjangkau konsumen dari semua kalangan.
Matriks SWOT
Matriks Perencana Kombinasi Strategi
- Perhitungan untuk S-O : Total skor Strength (S) + total skor Opportunities (O) = 2,15 + 1,89 = 4,04
- Perhitungan untuk W-O : Total skor Weakness (W) + total skor Opportunities (O) = 0,55 + 1,89 = 2,44
- Perhitungan untuk S-T :Total skor Strength (S) + total skor Threats (T) = 2,15 + 0,88 = 3,03
- Perhitungan untuk W-T : Total skor Weakness (W) + total skor Threats (T) = 0,55 + 0,88 =1,43
Diagram Cartesius
Perhitungan titik kordinat pada Diagram Cartesius menggunakan rumus sebagai berikut.
=Total Skor Kekuatan — Total Skor Kelemahan 2;Total Skor Peluang — Total Skor Ancaman2
= S — W 2;O — T 2
= 2,15–0,55 2 ; 1,89–0,88 2
= 1,6 2 ; 1,01 2
= 0,80 ; 0,50
Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa posisi Diagram Cartesius Es Teh Indonesia berada di kuadran I yang dimaksud kuadran I adalah dengan posisi positif dan positif dimana dimana perusahaan ini mempunyai peluang yang baik untuk mempertahankan kekuatan perusahaan, artinya perusahaan ini sudah menggunakan strategi yang baik dalam mencapai tujuan.